KUMPULAN PUISI
Kepada siapa aku mengadu
Saat senyum sinis mulai nampak
Saat luka-luka pada harapan yang mulai luntur
Tersayat perih tak terbatalkan ini
Saat peluru menyerbu jiwa tak bersalah
Manakah janji yang diikrarkan??
Yang membunuh lautan nafas
Yang terekam bangkai-bangkai merajalela
Tanda tak ada cinta!!!
Kepada siapa aku mengadu
Undang-undang tergeletak di selokan
Diairi makian yang meraung terus…
Bau menyengat para pemulung
Pemulung kasih atau pemulung harta??
Kedua-duanya, itu pasti…
Debu datang mencibirku,”aku lebih mulia darimu”
Membunuhku lagi, kejam!!
Kepada siapa aku mengadu..
Melihatmu merampas lembaran hidup, katamu..
Melihatmu menenteng koper bertuliskan penguasa
Perih tak menentu di hati ini
Padahal langit kita sama..
Tak ada yang lebih hebat dan kuat
Tapi..kekuasaan menjadi senjata ampuhmu!
Sangar bengismu tak lebih dari sebuah pancingan
Yang bertahta atas dukungan palsu….
Murkamu menandingi skenario Pilatus!
Air tangannya kau simpan, bahwa kau ikut munafik..
Entah dunia sudah lelah menegurmu
Kau tetap saja jatuh…
08/12/2012
Aku Mohon
Memanggil namamu
Tak kudengar suaramu
Lembayung nafas cintamu
Tak terpatri dalam jiwaku
Mengalun sendu pilu
Meneriaki dengan pelan: ya sudahlah…
Tinta kesabaranku telah habis
Tak berbekas dalam lembaran asa
Terurai menorah duka
Usangnya jiwaku turut mendukung
Pun telaga harapan jadi kering
Ditimba emosi egoisme
Nadir terbang dibawa angin
Tak kuasa aku menahannnya
Tak kuat aku mengenggamnya
(sembari hati memohon)
19/10/2011
Sempat Berlari
Berlari…
Mengangkat muka menatap asa
Menyernitkan dahi tanda tak siap
Tegang berusaha tergaris sudah
Mengucuri wajah elok
Dalam sebuah harapan
Berlari….
Tapak-tapak tak berbentuk cepat
Menyisahkan naluri bertahan
Tegar kuat mendaki
Saat tak mampu lagi
Berlari…
Kian beringas mencari takdir
Untaian nafsu bertaburan
Menginjak…mengisi pelan penuh tanya
Inikah arti hidup??
Dimakan gelora nafsu yang kian kilat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar